Storia un Grande Amore
Tulisan ini saya awali dari salah satu judul lagu tim eropa,
Juventus. Adalah menarik bagi saya untuk memotong frase awal lagu mereka,
Storia un Grande Amore, kisah cinta yang besar. Tentu saja bukan hanya
supporter Juventus yang mengenal rasa cinta pada klub sepakbola.
Supporter-supporter lain juga selalu sama, memiliki rasa cinta pada klub
sepakbola yang didukungnya.
Bicara supporter bagi saya tidak pernah jauh dengan obrolan
tentang totalitas. Tentang cerita-cerita perjuangan yang mewarnai pertandingan.
Datang ke pertandingan memang menjadi cerita tersendiri bagi setiap ego
supporter. Kesadaran untuk membeli tiket menjadikan perjuangan-perjuangan ini
memiliki arti. Keringat yang menetes di setiap perjuangan itu yang menuntun
kita semua, supporter, ke arah yang sama, stadion. Perjuangan tidak hanya
bicara tentang laga kandang. Totalitas sering kali didengungkan (dan lebih
sering didengungkan) berkaitan dengan laga tandang, tentang seberapa besar
perjuangan, tentang seberapa besar pengorbanan untuk hadir di stadion lawan,
untuk mendukung PSS Sleman.
Seorang kawan bekerja di luar kota sebelum kompetisi
dimulai, menabung hasil pekerjaannya untuk biaya lawatan tandang ke kota-kota
lain di Indonesia, untuk mengawal PSS Sleman. Cerita lain lagi, kawan yang sementara
tidak berdomisili di Jogjakarta datang ke stadion lawan dengan usahanya sendiri
dan bergabung bersama kita di tribun. Sebagian kawan lain mengorbankan ujian di
kuliahnya untuk hadir di pertandingan. Kawan lain sibuk berbohong pada orang
tuanya bahwa mereka berangkat sekolah hanya untuk memastikan hadir di stadion.
Tak jarang pula hubungan dengan lawan jenis kandas karena harus memilih antara
pacar dan pertandingan sepakbola. Seorang senior saya harus melawan rasa sakit
untuk tetap berada di tribun.
Totalitas, perjuangan dan pengorbanan bukan cerita yang
dibagi untuk menunjukkan siapa yang terhebat dalam mendukung PSS. Cerita-cerita
seputar totalitas bagi saya sendiri adalah cerita-cerita tentang keberanian.
Keberanian untuk menekan diri kita sendiri pada batas yang harus kita lampaui.
Keberanian untuk memaksa diri kita keluar dari kekhawatiran tidak dapat hadir
di pertandingan. Semua cerita tentang totalitas bobotnya seimbang dalam satu
benang merah, berbicara hal yang sama: KECINTAAN KITA PADA SUPER ELANG JAWA!